Farhah Hanifah: Rahasia Sukses Melalui Sidang Komrehensif dengan Strategi Ini!

Sidang Komprehensif

Bekasi, Pers Marhalah

STIT Al-Marhalah Al 'Ulya kembali mengadakan sidang komprehensif yang diselenggarakan pada Rabu (4/6/2025).

Menghadapi sidang komprehensif tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap mahasiswa, salah satunya adalah Farhah Hanifah.

Farhah merupakan mahasiswi semester 8 dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah usai melaksanakan sidang komprehensif. Ia diuji oleh Wathroh Mursyidi pada materi Keagamaan dan H. Arman Paramansyah pada materi Kependidikan.

Pada ujian tersebut, semua mata kuliah dari semester satu sampai semester akhir akan diuji. Mulai dari bidang pendidikan maupun keagamaan.

Kesempatan kali ini, Farhah membagikan sedikit strateginya dalam menaklukkan ujian komprehensif. Dari metode belajar yang terstruktur hingga dukungan dari berbagai pihak.

Ia menjadikan proses ini sebagai momentum pembuktian intelektual dan mental yang dimilikinya.

"Saya menerapkan metode belajar SKS dengan pendekatan yang terstruktur. Beberapa hari sebelum sidang, saya fokus pada materi inti yang sudah dipetakan," ujarnya.

Selain itu, farhah pun menyusun ringkasan singkat dari setiap kisi-kisi materi yang diberikan. Ia juga menandai poin-poin yang kerap muncul pada pertanyaan sidang sebelumnya.

Farhah mengatakan bahwa metode ini sangat efektif dan efisien dalam membantunya meninjau kembali materi-materi penting dan menghubungkan konsep-konsep yang telah dipelajari.

Namun, proses menghadapi sidang ini tidak hanya bertumpu pada mata kuliah. Lingkungan kampus dan sosial juga memiliki peran signifikan dalam proses persiapannya.

Ia mengakui, bahwa teman-teman seangkatannya secara khusus menjadi bagian terpenting dari perjuangannya menghadapi sidang ini.

"Kami sering berdiskusi, saling berbagi materi, dan menguji pemahaman masing-masing. Itu sangat membantu," tuturnya.

Tak hanya itu, Farhah juga mengapresiasi para dosen yang tidak hanya membimbing akademik, melainkan memberikan kisi-kisi sebagai bekal sidang.

"Para dosen memberikan arahan, bahkan kisi-kisi soal yang mungkin keluar," katanya dengan nada santai.

Tak ketinggalan, peran kakak tingkat menjadi referensi penting. Menurutnya, pengalaman para kating (kakak tingkat) memberi gambaran nyata tentang dinamika dan pola pertanyaan saat sidang komprehensif.

Sidang ini lebih dari menguji hafalan, menurutnya sidang komprehensif merupakan ujian intelektual dan kemampuan berpikir secara menyeluruh.

"Esensinnya bukan hanya seberapa materi yang kita kuasai, tapi bagaimana kita mengaitkan, menganalisis, dan mensintesis pengetahuan yang telah dipelajari selama perkuliahan," jelasnya.

Meskipun demikian, ia menggarisbawahi bahwa aspek mental sering kali menjadi tantangan terbesar bagi seluruh mahasiswa.

"Ujian ini benar-benar menguji mental. Kadang saat penguji terlihat tegas, semua yang sudah dipelajari bisa mendadak hilang dari ingatan," pungkasnya.

Sidang komprehensif, dengan segala dinamika dan tekanannya menjadi panggung pembuktian bahwa mahasiswa bukan hanya mampu belajar, tetapi siap berpikir dan bertanggung jawab atas ilmu yang sudah mereka pelajari.