Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bangun Literasi Komunikasi Mahasiswa, LPM MarhalahUlya Kolaborasi dengan Redaktur NU Online

Pertemuan Pertama Kajian Ilmu Komunikasi di Perumahan Sri Residence, pada Sabtu (05/07/2025).
Foto: Pertemuan Pertama Kajian Ilmu Komunikasi di Perumahan Sri Residence, pada Sabtu (05/07/2025).

Bekasi, Pers Marhalah 'Ulya

Kajian Ilmu Komunikasi resmi dibuka pada Sabtu (05/07/2025). Kajian ini diselenggarakan oleh LPM Marhalahulya berkolaborasi dengan Redaktur Desk Politik, Hukum dan Keamanan NU Online, Aru Lego Triono.

Kajian dimulai dengan membahas pendahuluan ilmu komunikasi pada buku "Pengantar Ilmu Komunikasi karya Prof Hafied Cangara yang akan dibahas setiap bab-nya dari total 14 bab.

Bertempat di Jalan Perumahan Srimahi Residence, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi ini dihadiri oleh 7 mahasiswa STIT Al Marhalah Al 'Ulya dan pada perjumpaan pertama kali ini dihadiri oleh bidang kemahasiswaan Kampus STIT Al Marhalah Al-'Ulya, Hadi Winarno.

Baca Juga:

KPAI Soroti Maraknya Cyberbullying dan Eksploitasi Seksual di Dunia Maya : Perlu Literasi Digital

KPAI Ungkap Perkembangan Peraturan Pembatasan Media Sosial untuk Anak

Bidang Kemahasiswaan Kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya, Prof. H. Hadi Winarno, M.Pd.
Bidang Kemahasiswaan Kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya, Prof. H. Hadi Winarno, M.Pd. (yang memakai baju hitam) (Sumber: Instagram).

Meskipun kajian dihadiri oleh 7 orang, Hadi berpesan untuk senantiasa menanamkan rasa semangat yang tinggi untuk mencari ilmu pada kajian ini.

"Jangan sampai kehadiran sedikit ini melemahkan semangat kita untuk mencari ilmu," Ucapnya.

Selain itu, ia juga berpesan bahwa setiap tempat dan orang yang ditemui bisa menambahkan ilmu di dalam diri setiap orang.

"Semua tempat bisa menjadi tempat untuk mencari ilmu dan semua orang yang kita temui bisa kita jadikan guru. tidak salahnya, kita mencari kelebihan-kelebihan orang untuk memperkaya diri kita".

Menurutnya, komunikasi bukan hanya dibicarakan dalam lingkup akademisi (sesuai ranah keilmuan), tapi juga penting dibicarakan dalam ranah privat seperti komunikasi dengan anak, keluarga dan masyarakat sekitarnya.

"Komunikasi bukan hanya dibicarakan pada lingkup akademik, tetapi bagaimana ia berkembang dalam ranah privat," Ujarnya.

Sebagai seorang guru penting membangun komunikasi yang baik terutama di kelas. Terkadang ada juga guru yang hanya menyuruh di dalam kelas tanpa melibatkan dan mendengar kebutuhan siswa, Kata Pak Hadi.

Hal ini dicontohkannya, ada guru yang suka memerintahkan untuk mengerjakan PR di kelas, setelah itu, guru langsung meninggalkan kelas.

"Maka dalam pendidikan kebutuhan siswa itu harus dilayani, bukan hanya kebutuhan guru saja," Jelasnya.

Aru Lego Triono saat menyampaikan materi di kelas pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh NU Online Jakarta
Aru Lego Triono saat menyampaikan materi di kelas pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh NU Online Jakarta. (Sumber: Instagram).

Aru, selaku fasilitator kajian ilmu komunikasi mengatakan bahwasanya munculnya pertanyaan terkait pentingnya mempelajari ilmu komunikasi dan belajar Bahasa Indonesia, karena kedua hal tersebut tidak sesederhana seperti apa yang orang bayangkan. Banyak keilmuan yang harus dipelajari dari keduanya.

"Bahasa Indonesia dan Komunikasi tidak sesederhana itu," Jelas Bang Aru.

Komunikasi pada bagiannya terdapat dua bagian besar meliputi komunikasi verbal misal seperti perkataan dan non-verbal seperti gestur tubuh.

"Kalau kita belajar ilmu komunikasi, maka kita dapat memahami perkataan dan gestur tubuh seseorang," ungkapnya.

Aru menjelaskan komunikasi merupakan bagian dari keilmuan yang multidisipliner, seperti Komunikasi Politik dan Komunikasi Hukum.

Aru mengungkapkan banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan cara komunikasi, antara lain terletak pada lingkungan geografis, budaya dan cuaca.

Selain itu, ia juga menjelaskan tentang beragamnya jenis ilmu komunikasi, diantaranya: ada intrapersonal, interpersonal dan organisasi. Ditambah, terdapat pula model komunikasi, seperti model Harold D. Lasswell.

Model ini membagi komunikasi kepada komunikator (orang yang menyampaikan pesan), pesan, dan media serta komunikan (orang yang menerima pesan) dan yang paling penting itu efek dari komunikasi.

Penting untuk menjadi perhatian dalam mempelejari ilmu komunikasi yaitu, mengapa (alasan) kita belajar ilmu komunikasi. Aru menuturkan ada 6 alasan kita belajar ilmu komunikasi yaitu:

1. Komunikasi bisa mengontrol lingkungan melalui memahami keadaan lingkungan.

2. Komunikasi untuk beradaptasi, dengan hal ini, maka eksistensi manusia dalam suatu lingkungan dianggap ada dan diakui.

3. Transformasi warisan sosialisasi, manusia akan mengerti serta memahami kondisi sesamanya. Contohnya: ketika melihat seseorang emosi, maka lebih baik untuk tidak menasihatinya saat itu.

4. Membongkar stereotip. Stereotip ialah praduga yang tidak berdasar (salah).

5. Mempercepat pelayanan, semisal dalam tatanan birokrasi.

6. Mendorong partisipasi politik seperti harga suatu barang di pasar.

Sebagai informasi kajian ilmu komunikasi akan diadakan setiap bulan sekali, dan pada bulan depan akan diadakan pada tanggal 09 Agustus 2025, Pukul: 14:00-16:00 WIB. Kajian ini terbuka untuk umum, tidak terkhusus hanya mahasiswa kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya. Jika Anda berminat, maka hubungi kontak M. Fathur Rohman: 0895-0711-8425.

Penulis: Shopyan Hadi

Posting Komentar untuk "Bangun Literasi Komunikasi Mahasiswa, LPM MarhalahUlya Kolaborasi dengan Redaktur NU Online"