Mengabdi di Pinggir Laut: PKM PIAUD Tanamkan Empati, Inovasi, dan Karakter Pendidik
![]() |
Ketua Prodi PIAUD Yulis Pujianti saat penandatanganan nota kesepahaman (foto : Persmarhalah.com) |
Bekasi, Persmarhalah
Ketua Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STIT Al Marhalah Al-‘Ulya Bekasi, Yuli Pujianti mengungkapkan bahwa kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan oleh mahasiswa semester 6 di Pulau Untung Jawa bukan sekadar pengajaran tematik biasa.
Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk mencetak pendidik masa depan yang berpihak pada lingkungan dan kebutuhan masyarakat lokal.
Mengangkat tema "Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan Alam Laut", mahasiswa ditantang untuk menerapkan teori yang selama ini didapat di bangku kuliah ke dalam praktik nyata yang menyentuh masyarakat pesisir.
"PKM ini tidak hanya memperkuat pengalaman pengabdian mahasiswa, tapi juga menjadi ajang pembentukan karakter dan peningkatan keterampilan dalam merancang pembelajaran berbasis konteks," ujar Yuli kepada Persmarhalah pada Selasa (24/6/2025).
Bagi masyarakat, khususnya guru PAUD dan orang tua, PKM ini membuka wawasan baru tentang pentingnya pendekatan pembelajaran berbasis lingkungan.
Anak-anak pun menunjukkan peningkatan kemandirian dan keterlibatan saat kegiatan dilakukan langsung di pinggir laut dengan media belajar yang bersumber dari alam sekitar, seperti kerang dan pasir.
“Harapannya, kesadaran ekologis mulai tumbuh sejak usia dini, dan para guru serta orang tua bisa lebih kreatif dan peka dalam mendampingi tumbuh kembang anak,” tambahnya.
Dengan dukungan dana dari kampus, mahasiswa mengelola sendiri kebutuhan logistik dan bahkan turut menggalang donasi tambahan.
Mereka juga membagikan sembako untuk orang tua murid, menyediakan bingkisan untuk anak-anak dan guru, serta menyusun media pembelajaran yang bisa digunakan berkelanjutan.
Para dosen tak tinggal diam. Mereka turun langsung sebagai narasumber dalam kegiatan parenting, sekaligus mendampingi mahasiswa selama kegiatan berlangsung.
Yuli mencatat bahwa PKM tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu, terutama dalam hal inovasi kegiatan dan kesiapan teknis.
“Inisiatif mahasiswa dalam menyusun program hingga mengimplementasikannya di lapangan sangat luar biasa. Mereka belajar menjadi agen perubahan yang tangguh,” jelasnya.
Rencana ke depan tak kalah menarik. Kepala sekolah di lokasi, H. Haerudin, menyarankan agar kegiatan serupa bisa diperluas ke pulau-pulau lain di Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka, Pulau Tidung, dan Pulau Harapan.
“Kami siap menjalin kemitraan jangka panjang agar dampak positif ini tidak berhenti di satu lokasi saja,” kata Yuli.
Yuli menekankan, PKM bukan hanya agenda tahunan. Ia merupakan ruang nyata pembentukan karakter dan penguatan ilmu bagi mahasiswa PIAUD.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar tidak hanya tentang metode pengajaran, tapi juga tentang empati, manajemen sosial, dan nilai-nilai kemasyarakatan. Ini adalah bekal yang sangat berharga saat nanti mereka benar-benar menjadi guru,” pungkasnya.
Penulis: Fathur Rohman
Posting Komentar untuk "Mengabdi di Pinggir Laut: PKM PIAUD Tanamkan Empati, Inovasi, dan Karakter Pendidik"