Hadirkan Visitor Kemenag RI: STIT Al Marhalah Al 'Ulya Siapkan Diri Menuju Perubahan Statusnya Menjadi STAI
![]() |
Visitasi Kemenag RI dalam rangka perubahan status STIT Al Marhalah Al 'Ulya menjadi STAI pada Jum'at (13/06/2025). |
Bekasi, Pers Marhalah 'Ulya
Kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya, menerima visitasi perubahan status Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAI) dari Kementerian Agama RI.
Terdapat 2 visitor dari Kemenag yaitu Dr. Asro'i selaku kepala subdirektorat kelembagaan dan kerja sama direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dan Muhammad Asywar Saleh selaku pendamping asesmen lapangan alih kelola perguruan tinggi.
Baca Juga:
Membangun Intelektual Pemikiran Islam Melalui Seminar Nasional di STIT Al-Marhalah Al-'Ulya
Ketua STIT Al Marhalah Al 'Ulya, KH Muhammad Aiz pada pembukaan pidatonya, Ia menyampaikan kepada visitor dari Kemenag, bahwa kampusnya sejak tahun ajaran 2024/2025 sudah ada dua prodi baru yang mendapatkan izin resmi yaitu prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan Perbankan Syariah (PBS).
"Alhamdulillah kampus kami, dalam perjalanan waktu, di tahun 2024 yang lalu, telah mendapatkan izin prodi, yaitu Prodi HES dan PBS," Ucapnya di Gedung STIT Al Marhalah Al-'Ulya, jalan KH Mas Mansyur 91, Kota Bekasi pada Jumat (13/7/2025).
Selain itu, Ia menjelaskan pula, sebelum prodi baru ini, Kampus Marhalah 'Ulya sudah memiliki 2 prodi, Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
Kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya yang sudah menambah jurusan dua prodi dalam bidang Ekonomi, tentunya memiliki fokus tersendiri, yang berbeda dengan ketarbiyahan.
Oleh karena itu, KH Aiz, selaku ketua, berupaya untuk menaikkan status kampusnya menjadi STAI sebagai bagian dari tekad seriusnya untuk perubahan kampus yang lebih baik.
"Karena berkembangnya prodi lintas jurusan atau lintas pendidikan, maka tentunya kewajiban bagi kami untuk melakukan perubahan status dari STIT yang merupakan bangunan rumah untuk ketarbiyahan. Maka kami mengajukan permohonan untuk bisa menjadi STAI," Jelasnya.
"Tentunya di masa yang akan datang, tentu kami berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menjadi Institut, dan pada puncaknya menjadi universitas," Tambahnya.
Asro'i, dalam pidato pembukanya, menekankan para dosen untuk selalu melakukan riset dan publikasi, sebagai penopang akreditasi kampus.
"Riset dan Publikasi dosen, kalau itu tidak dilakukan maka akreditasi akan turun," Paparnya.
Kampus Marhalah 'Ulya yang telah memiliki prodi baru sejak 2024. Berkaitan hal itu, Ia berpesan kepada kampus untuk menjaga dua prodi baru agar tetap eksis di kampus.
"Di (kampus) sini sudah ada prodi baru (HES dan PBS) ini harus dirawat Pak dan dijaga betul," Ucapnya.
Menurut Asro'i, secara kuantitas STIT Al Marhalah Al-'Ulya sudah kokoh, hanya perlu ditingkatkan lagi dalam beberapa aspek agar layak menjadi STAI.
"Ini sudah kelas menengah sebenarnya. Artinya sudah berdiri kokoh, tidak sempoyongan," Ujarnya.
![]() |
Foto: Dosen Kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya bersama dua visitor Kemenag RI |
Muhammad, Asywar Saleh menegaskan pada garis besarnya, Kampus yang ingin naik menjadi STAI, harus menyiapkan keseluruhan tata kelola kampus yang tercantum semua di PDDikti, sehingga BAN-PT tidak perlu untuk visitasi lapangan.
Sebagai penutup, Ia menekankan hal utama yang harus dilakukan kampus STIT Al Marhalah Al 'Ulya untuk perubahan status kampus menjadi STAI ialah memenuhi segala pelaporan di Sistem Informasi Sumberdaya Terintegrasi (SISTER) yang terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
"Paling yang paling vital itu PDDikti dan SISTER, jadi pastikan pelaporan sudah 100 persen," Pungkasnya.
Penulis: Shopyan Hadi
Posting Komentar untuk "Hadirkan Visitor Kemenag RI: STIT Al Marhalah Al 'Ulya Siapkan Diri Menuju Perubahan Statusnya Menjadi STAI"