Terjerat dalam Kenyamanan Hingga Menunda Kelulusan : Ahmad Zamakhsari Angkat Suara Soal Skripsi Mandek
![]() |
Ilustrasi |
Bekasi, Persmarhalah
Tugas akhir atau skripsi masih menjadi tantangan bagi sebagian mahasiswa, khususnya di STIT Al-Marhalah Al 'Ulya Bekasi. (06/05/2025)
Dalam sesi wawancara eksklusif bersama Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam, Ahmad Zamakhsari mengungkapkan berbagai faktor penghambat dalam menyelesaikan skripsi.
Banyak mahasiswa yang sudah bekerja, bahkan mengajar, sehingga sudah berada di zona nyaman dan aman. Akibatnya, mereka jadi enggan untuk datang ke kampus dan bertemu dosen pembimbing.
"Mahasiswa yang sudah bekerja dan mengajar sudah merasa aman, sehingga malas untuk datang ke kampus dan bertemu kepada dosen. Itu yang mengakibatkan skripsi mereka menjadi lama," tutur Ahmad Zamakhsari kepada anggota Persmarhalah.
Baca Juga : Persiapan Jiwa dan Ilmu: Meniti Langkah Menuju Skripsi
Ahmad Zamakhsari menyebutkan bahwa kenyamanan di tempat kerja kerap kali menjadikan mahasiswa kehilangan urgensi akademiknya.
Namun, menurutnya, persoalan keterhambatan tidak berhenti sampai disitu. Minimnya budaya membaca di kalangan mahasiswa juga memperkeruh mengerjakan skripsi.
"Minimnya literasi membaca. Orang itu bisa menulis karena banyak membaca. Tidak mungkin orang bisa menulis kalau tidak pernah membaca," ungkapnya.
Membaca menjadi salah satu indikator terpenting ketika sudah berhadapan dengan skripsi, minimal membaca artikel atau jurnal ilmiah. Ahmad Zamakhsari juga menyarankan kepada mahasiswa untuk membaca bahan bacaan yang berkualitas.
"Tentu, baca artikel, baca jurnal, dan baca skripsi orang. Itu namanya penelitian terdahulu," tegasnya.
Baca Juga : Skripsi Mentok? Eva Ungkap Masalah Utama Mahasiswa Saat Ini
Zamakhsari juga menyoroti fenomena absensi mahasiswa yang teringgal ketika mata kuliah Bimbingan Karya Ilmiah (BKI). Menurutnya, hal ini pula yang menyebabkan mahasiswa itu merasa kebingungan ketika menggarap skripsi.
"Mungkin, ketika mata kuliah BKI mahasiswa itu jarang masuk. Masuknya hanya UTS dan UAS saja. Jadi sangat minim pengetahuan tentang skripsi. Kalau kuliahnya rajin, maka Insyaallah akan terdorong motivasi dalam pembuatan skripsi," ujar Ahmad Zamakhsari.
Menurutnya, faktor-faktor tersebutlah yang membuat mahasiswa sulit, bahkan menjadi penghambat bagi para mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Di bagian akhir wawancara, Ahmad Zamakhsari menekankan pentingnya mahasiswa memiliki target akademiknya.
"Para mahasiswa itu tidak memiliki target. Jadi, ada orang itu lulus tepat waktu, ada orang itu lulus di waktu yang tepat. Jadi mahasiswa harus lulus tepat waktu dalam waktu empat tahun," tutupnya pada sesi akhir wawancara.
Penulis: Alief Hafidzt Aulia
Posting Komentar untuk "Terjerat dalam Kenyamanan Hingga Menunda Kelulusan : Ahmad Zamakhsari Angkat Suara Soal Skripsi Mandek"