Skripsi Mentok? Eva Ungkap Masalah Utama Mahasiswa Saat Ini
![]() |
Ilustrasi orang yang sedang mengerjakan tugas (foto/pinterest) |
Dosen Pendidikan Agama Islam STIT Al Marhalah Al-'Ulya Eva Dwi Kumala Sari menyebutkan masalah terbesar penyelesaian skripsi bukan pada dosen pembimbing, melainkan pada kebiasaan mahasiswa sendiri.
"Kendala utamanya tiga: malas baca, mental mudah patah, dan lupa materi dasar," ujar Eva kepada Persmarhalah di Jalan KH Mas Mansyur 91 pada Senin (5/5/2025).
Eva mengungkapkan dosen selalu bersedia untuk mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi melakukan bimbingan namun mahasiswa tak kunjung datang menemui dosen.
"Kami persilakan WA kapan saja. Malah coba tanya di kampus lain, apakah dosennya merespons secepat kami? Waktu bimbingan fleksibel, tinggal mahasiswa yang harus aktif," ungkapnya.
Baca juga: Persiapan Jiwa dan Ilmu: Meniti Langkah Menuju Skripsi
Namun, Eva mengatakan masalah muncul ketika mahasiswa tidak memanfaatkan kesempatan ini.
"Yang sulit itu membangun kemauan baca dan update isu terkini untuk bahan skripsi. Orang bisa menulis kalau mau baca dulu itu kuncinya," tuturnya.
Eva membandingkan ketahanan mental generasi dahulu dengan generasi z dan alpha yang cenderung lebih mudah putus semangat dibandingkan generasi sebelumnya.
"Zaman saya (milenial), ditolak berkali-kali pun balik lagi. Tapi Gen Z dan Alpha ini seperti strawberry kepanasan sedikit langsung meleleh. Ditolak tiga kali? Langsung hilang semangat," jelasnya.
"Padahal, ditolak dan dicoret itu bagian dari perjuangan skripsi. Kalau sudah selesai, pasti bangga," tambahnya.
Baca juga: MAHIR ( Mahasiswa Semester Akhir)
Eva mengungkapkan fenomena mahasiswa yang "ghosting" atau menghilang setelah seminar proposal (sempro) karena terlalu senang mendapatkan tetapi tidak mengetahui langkah selanjutnya.
"Mereka terlalu senang dapat judul, tapi lupa langkah berikutnya: menyusun bab, metodologi, analisis data. Padahal semua sudah diajarkan di mata kuliah metodologi penelitian," paparnya.
Ia menyayangkan kebiasaan mahasiswa yang jarang mengulang materi yang sudah dipelajari pada semester sebelumnya sehingga gelap dalam bayangan atau gambaran menyusun skripsi.
"Statistika dan PTK itu berkelanjutan. Tapi banyak yang kuliah asal absen, tidak serius mencatat, akhirnya black total saat skripsi." ucap Eva.
Eva juga memberikan pesan kepada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi agar segera melakukan melakukan bimbingan dan menulis skripsi sampai selesai.
"Ayo teman-teman ijazah hanya selembar kertas, tapi bisa mengubah nasib. Kami selalu terbuka untuk konsultasi. Semangat terus, selesaikan skripsimu" pungkasnya.
Tips dari Eva saat penyusunan skripsi:
1. Baca literatur terkini– cari 5 jurnal terbaru terkait topikmu
2. Jadwalkan bimbingan – manfaatkan fleksibilitas waktu dari dosen
3. Jangan takut dikritik – coretan pembimbing adalah batu loncatan menuju kesempurnaan
4. Review materi statistika – kuasai analisis data sejak dini
Penulis: M. Fathur Rohman
Posting Komentar untuk "Skripsi Mentok? Eva Ungkap Masalah Utama Mahasiswa Saat Ini"