Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MoU Pendidikan Warnai Penutupan PPL Mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya Tahun 2025/2026

Mahasiswa PPL
Dokumentasi (persmarhalah.com


Bekasi, Pers Marhalah

Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya Bekasi tahun ajaran 2025/2026 resmi ditutup dengan pennuh kesan.

Selama kurang lebih tiga bulan, puluhan mahasiswa semester tujuh Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) diterjunkan ke sembilan sekolah mitra yang tersebar di wilayah Bekasi dan Jakarta.

PPL menjadi salah satu tahapan penting dalam kurikulum STAI Al-Marhalah Al 'Ulya. Bagi mahasiswa, kegiatan ini merupakan jembatan antara teori yang diperoleh di ruang perkuliahan dengan praktik mengajar di ruang kelas.

Program ini juga melatih mahasiswa mengasah empat kompetensi utama, yaitu: Pedagogik, Profesional, Sosial, dan Kepribadian.

Kedisiplinan, komunikasi, hingga integritas diuji dalam suasana nyata yang sering kali jauh lebih kompleks dari teori.

Dengan berakhirnya program ini, mahasiswa kembali ke kampus dengan membawa segudang pengalaman yang akan menjadi bekal berharga sebagai calon pendidik.

SMPIT Ibnu Rusyd

Penutupan PPL mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya di SMPIT Ibnu Rusyd berlangsung hangat.

Acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Hadi Winarno, yang sekaligus menjadi Dosen Pembimbing para mahasiswa PPL.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi mendalam kepada kepala sekolah, guru pamong, serta seluruh dewan guru SMPIT Ibnu Rusyd yang telah bersedia mendampingi mahasiswa selama PPL.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan pihak sekolah yang telah meluangkan waktu untuk membimbing mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya Bekasi," ungkap Hadi Winarno.

Tak lupa, ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama kegiatan terdapat kekhilafan atau kekurangan yang dilakukan mahasiswa.

"Kami meminta maaf kepada sekolah dan seluruh guru SMPIT Ibnu Rusyd jika ada kesalahan atau kekurangan yang dilakukan para mahasiswa," tambahnya.

Akhirnya, kegiatan PPL ditutup dengan penandatanganan MoU antara STAI Al-Marhalah Al 'Ulya dengan SMPIT Ibnu Rusyd. Dan disempurnakan dengan pemberian Plakat sebagai bentuk apresiasi.

 

Pemberian plakat oleh Hadi Winarno
 

Dengan adanya penandatanganan MoU ini, kedua belah pihak sepakat bersinergi untuk memajukan pendidikan, khususnya di wilayah Bekasi. 

SMPN 1 Bekasi

SMPN 1 Bekasi menjadi salah satu lokasi PPL yang memberi pengalaman berbeda bagi mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya.

Keberagaman karakter siswa di sana membuat mahasiswa PPL harus lebih adaptif. Ada siswa yang kritis dan aktif bertanya, ada pula yang sulit diarahkan. 

Situasi seperti ini justru menjadi laboratorium sosial yang nyata, tempat mahasiswa mengasah keterampilan komunikasi dan strategi pengajaran.

Salah satu mahasiswi PPL mengaku bahwa pengalaman mengajar langsung di kelas membuatnya sadar, menjadi guru bukanlah hal yang mudah.

"Ternyata, menjadi seorang guru itu tak semudah yang kita bayangkan," ucap Ghina Aulia, mahasiswi PPL STAI Al-Marhalah Al 'Ulya Bekasi. 

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa seorang guru harus cermat dalam menyiapkan materi, merancang model pembelajaran yang menyenangkan, serta memastikan siswa tetap bersemangat mengikuti proses belajar tanpa merasa jenuh.

"Kita harus banyak belajar, mulai dari menyiapkan materi, memilih model pembelajaran yang tepat, sampai bagaimana membuat anak-anak merasa asyik mengikuti pelajaran kita tanpa merasa bosan," tambahnya.

 

Dokumentasi (Siti Mumtazah)

Suasana haru dan bahagia menyelimuti penutupan PPL, ketika mahasiswa, dosen pendamping, serta guru SMPN 1 Bekasi berkumpul dalam sesi foto bersama. 

SMPN 16 Bekasi

Suasana hangat menyelimuti penutupan PPL Mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya di SMPN 16 Bekasi.

Selama program berlangsung, mahasiswa tidak hanya fokus mengajar di dalam kelas, tetapi juga aktif mendampingi siswa dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari rohis (rohani islam), seni, dan pramuka.

Pengalaman tersebut memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih dekat dengan siswa di luar jam pelajaran, membangun komunikasi efektif, sekaligus memahami karakter peserta didik secara lebih mendalam.

Mahasiswi PPL mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru selama berada di SMPN 16 Bekasi. Ia menilai, pihak sekolah sangat terbuka dan membimbing mahasiswa, mulai dari penyesuaian di kelas hingga memahami administrasi mengajar.

"Alhamdulillah, banyak pengalaman yang saya dapat. Salah satunya bagaimana kami harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Selain itu, kami benar-benar dituntun, mulai dari masuk kelas hingga administrasi pendidikan," kata Mahasiswi STAI Al-Marhalah Al 'Ulya, Siti Sania Azzahra.

Sania juga menambahkan, merasakan sambutan hangat dari para murid. Meski tidak mudah menghadapi karakter siswa yang beragam, pengalaman itu justru menjadi pelajaran berharga untuk kami.

"Kesan yang paling berharga adalah sambutan hangat dari para murid. Meskipun ada saja tingkah mereka yang susah diatur, tapi semua itu bisa dimaklumi. Dan dari situlah, kami mendapatkan pelajaran," tambahnya.

Acara penutupan PPL diakhiri dengan pemberian Plakat oleh Eva Dwi Kumala Sari, Dosen Pembimbing mahasiswa PPL.

Pemberian Plakat oleh Eva Dwi Kumalasari

SMK Karya Bahana Mandiri

Mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya berkesempatan untuk melaksanakan PPL di SMK Karya Bahana Mandiri.

Penutupan yang mereka laksanakan berlangsung sederhana, namun meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh mahasiswa PPL.

Selama masa praktik, mahasiswa ditempa untuk mengajar di lingkungan vokasional yang memiliki karakter siswa yang berbeda, terlebih mereka terjun di tingkat SMK.

Suasana penutupan diwarnai dengan ungkapan terima kasih dari mahasiswa dan juga dosen pembimbing, Arman Paramansyah.

Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama dan foto kenang-kenangan, menandai berakhirnya perjalanan mahasiswa di SMK Karya Bahana Mandiri.

Penyerahan Plakat oleh Arman Paramansyah
 

Meski sudah usai, hubungan antar kedua belah pihak tidak akan terpisah, karena adanya penandatanganan MoU dan pemberian Plakat sebagai bentuk terima kasih kepada pihak sekolah. 

MTs Nurul Huda Cakung

Penutupan PPL mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya di MTs Nurul Huda Cakung Jakarta Timur berlangsung hangat dan penuh rasa kekeluargaan.

Mahasiswa yang selama kurang lebih tiga bulan berinteraksi dengan para siswa, guru pamong, kesiswaan, kurikulum, hingga kepala sekolah, mendapatkan pengalaman yang berbeda dengan sekolah mitra lainnya.

MTs Nurul Huda ini sama seperti kampus STAI Al-Marhalah Al 'Ulya, karena bernuansa pesantren yang amat kental.

Mahasiswa PPL tidak hanya belajar menyampaikan materi pelajaran secara formal, tetapi juga belajar berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan keislaman seperti membaca Ratib Al-Hadad setiap Jum'at pagi, salat dhuha berjama'ah setiap hari menjadi kegiatan rutin di sekolah itu.  

Dokumentasi salat dhuhah berjamaah, dilanjutkan membaca Ratib Al-Hadad

Dalam acara penutupan, Syaibatul Aslamiyah, Kepala Madrasah MTs Nurul Huda memberikan apresiasi kepada mahasiswa PPL, sekaligus mengucapkan terima kasih karena merasa terbantu.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa dan mahasiswi STAI Al-Marhalah Al 'Ulya yang telah berkontribusi selama tiga bulan mengajar di MTs Nurul Huda ini," ucap Syaibatul Aslamiyah pada sambutannya.

Selain itu, ia juga memberikan dukungan dan doa kepada para mahasiswa dan mahasiswi agar menjadikan PPL ini sebagai pengalaman berharga, dan terus belajar supaya menjadi guru yang profesional.

"Semoga kegiatan PPL ini menjadi pengalaman berharga, dan kalian harus terus belajar hingga kelak menjadi guru yang profesional," tambahnya dengan nada haru.

 

 

Suasana ini ditutup dengan ramah tamah sederhana, penuh kehangatan, seolah menegaskan bahwa mahasiswa PPL bukan hanya tamu sementara, melainkan sudah menjadi bagian dari keluarga MTs Nurul Huda.

SMPN 51 Bekasi

Penutupan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMPN 51 Bekasi berlangsung penuh refleksi. 

Mahasiswa yang terlibat mengaku mendapatkan pengalaman berharga melalui pembelajaran modern berbasis teknologi di sebagian kelas, yang menghadirkan tantangan sekaligus memperkuat kesiapan mereka menghadapi era digital.

"Awalnya cukup menantang, tapi justru dari situ kami belajar bagaimana guru maka kini harus mampu mengintegrasikan teknologi tanpa mengurangi nilai-nilai pendidikan karakter," ungkap Ahmad Anwar, Mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya.

Sementara itu, pihak SMPN 51 Bekasi menyambut baik kegiatan PPL ini. Kepala Sekolah pun mengungkapkan ucapan terima kasih sekaligus permohonan maaf apabila terdapat kekurangan selama proses pendampingan mahasiswa PPL.

"Kami mengucapkan terima kasih, sekaligus meminta maaf apabila ada kekurangan dalam membimbing mahasiswa PPL," ucap Kepala Sekolah SMPN 51 Bekasi, Umi Kiswanti.

Selain itu, ia juga menegaskan apresiasi kepada pihak STAI Al-Marhalah Al 'Ulya yang telah menjalin kerja sama, karena kegiatan ini dinilai berkontribusi positif bagi peningkatan akreditasi sekolah.

"Kami juga berterima kasih kepada pihak STAI Al-Marhalah Al 'Ulya, karena dengan terselenggaranya kegiatan ini, sekolah kami mendapatkan banyak manfaat, termasuk dalam peningkatan akreditasi," tambahnya.

Penutupan PPL diakhiri dengan penandatanganan MoU sebagai bentuk kerja sama antar STAI Al-Marhalah Al 'Ulya dengan SMPN 51 Bekasi.

Penandatanganan MoU, dipandu oleh dosen pembimbing, Wathroh Mursyidi
 

MI Tarbiyatul Falah

Sesi foto bersama

Suasana penuh keceriaan menyelimuti penutupan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MI Tarbiyatul Falah.

Selama beberapa bulan, para mahasiswa dan mahasiswi tidak hanya mengasah keterampilan mengajar, tetapi juga berinteraksi langsung dengan anak-anak usia dini melalui pendekatan kreatif dan menyenangkan.

Berbagai metode inovatif seperti bercerita, permainan edukatif, hingga simulasi belajar berbasis pengalaman nyata menjadi bagian dari pembelajaran yang mereka terapkan.

Anak-anak pun terlihat antusias mengikuti setiap kegiatan, seakan-akan belajar tanpa merasa terbebani.

Pihak sekolah MI Tarbiyatul Falah menyambut ria kehadiran mahasiswa dan mahasiswi karena mampu membawa nuansa baru dalam pembelajaran.

Kolaborasi antara mahasiswa dan pihak sekolah diharapkan menjadi inspirasi bagi pengembangan metode pendidikan dasar yang lebih adaptif dan menyenangkan di masa mendatang. 

Penutup

Rangkaian penutupan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah-sekolah mitra bukan hanya menandai berakhirnya program, tetapi juga menjadi titik awal bagi mahasiswa dan mahasiswi untuk menghayati dan merenungi profesi guru secara nyata.

Dengan bekal yang sudah diperoleh, diharapkan para mahasiswa dan mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Marhalah Al 'Ulya Bekasi mampu menjadi pendidik yang profesional yang tidak hanya cakap dalam hal mengajar, tetapi juga berjiwa sabar, inovatif, dan adaptif dalam menghadapi dinamika zaman.

Penulis: Alief Hafidzt Aulia  

Posting Komentar untuk "MoU Pendidikan Warnai Penutupan PPL Mahasiswa STAI Al-Marhalah Al 'Ulya Tahun 2025/2026"