Potret Tantangan Mahasiswa di Penghujung Studi: "Mulai Dari Bingung Judul Hingga Tekanan Finansial"
![]() |
Ilustrasi Mahasiswa Kebingungan Mengerjakan Skripsi |
Bekasi, Persmarhalah
Menyusun skripsi seharusnya menjadi ajang penuh harapan bagi mahasiswa tetapi banyak mahasiswa yang justru kebingungan ketika menghadapi skripsi.
Hal ini terungkap dari wawancara kami bersama Nur Laily Fauziyah, salah satu dosen STIT Al-Marhalah Al 'Ulya Bekasi. (07/05/2025)
Ia menyuarakan realitas yang tengah dihadapi para calon sarjana.
Menurutnya, ada beberapa faktor utama yang sering terjadi di kalangan mahasiswa.
Pertama, kebingungan dalam menentukan judul skripsi.
"Sebetulnya mereka sudah menemukan permasalahan di tempat PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) nya, tetapi kebingungan dalam menentukan judul skripsi," ungkap Nur Laily.
Kedua, banyak mahasiswa yang sudah bekerja, baik sebagai guru di sekolah maupun di TPQ.
Bahkan ada yang sudah berkarier di perusahaan dan mendapatkan gaji yang terbilang cukup untuk kesehariannya.
Hal ini yang membuat mereka cenderung terlena oleh kenikmatan sementara.
"Asyik berkarier. Mahasiswa yang sudah mengajar di sekolah/TPQ atau sudah bekerja karena banyak tugas, dan yang di perusahaan sudah dapat komisi cukup besar. Hingga lupa dengan tugas kuliah (skripsi)," pungkasnya.
Ketiga, tekanan finansial juga menjadi salah satu faktor hambatan mahasiswa mengerjakan skripsi.
Beberapa mahasiswa memiliki tunggakan kuliah dan memikirkan biaya wisuda yang cukup besar.
Akibatnya, mereka memilih untuk mencari pekerjaan terlebih dahulu demi mencukupi kebutuhan tersebut.
"Sebagian mahasiswa bingung karena memikirkan tunggakan kuliah. Bahkan biaya wisuda yang cukup besar, sehingga berpikir mau cari-cari pekerjaan dulu," kata Nur Laily.
Lantas bagaimana seharusnya seorang mahasiswa menyikapi fase kemandekan mengerjakan skripsi agar tidak berlarut-larut. Berikut tips dari Nur Laily.
- Di awal perkuliahan biasakan menulis/menyusun karya ilmiah yang sebenar-benarnya. Tidak asal copy paste seluruh artikel.
- Sering baca-baca buku, artikel jurnal dan skripsi-skripsi dari digilib (digital library) UIN/PTKIS yang lain.
- Menemui sebagian dosen untuk konsultasi judul skripsi. Jangan malu-malu silaturahmi atau bertemu di kampus.
Dari Kuper-Minim Literasi-Budaya Copas.
Menurut Nur Laily, kesalahan mahasiswa ketika mengerjakan skripsi tidak hanya beberapa faktor di atas.
Keterbatasan karakter dan kebiasaan buruk intelektual yang sudah mendarah daging sedari kecil, menjadi faktor pendukung keterhambatan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
"Kuper (kurang pergaulan atau pendiam). Malu-malu atau tidak berani bertanya kepada teman/dosen," ucap Nur Laily.
Di sisi lain, lemahnya budaya membaca menjadi faktor penting.
Minimnya interaksi mahasiswa dengan jurnal ilmiah, skripsi terdahulu, dan literatur lainnya, membuat mahasiswa tidak terbiasa memahami struktur kepenulisan karya ilmiah seperti skripsi.
"Kurangnya baca-baca artikel jurnal, skripsi, dan juga buku," ujarnya.
Hal ini menyebabkan pola pikir dan nalar ilmiah mereka lemah.
Terlebih kebiasaan mahasiswa dari semester awal, adalah keseringan copy paste ketika mengerjakan makalah individu atau kelompok.
"Terbiasa copy paste keseluruhan dalam menyusun karya ilmiah. Sehingga sangat kurang wawasan keilmuan dalam konteks penyusunan skripsi," tambahnya.
Menyelami Mata Kuliah Sebagai Pilar Penyusunan Skripsi
Dalam perjalanan menyusun skripsi mahasiswa tidak hanya dituntut rajin, tetapi juga harus memiliki fondasi akademik yang kokoh.
Mata kuliah yang memiliki peran vital dalam penyusunan skripsi, seharusnya bisa dikombinasikan ketika mengerjakan skripsi.
Nur Laily selaku dosen sekaligus pembimbing menganjurkan mahasiswa untuk memahami tiga mata kuliah pendukung.
Metodologi penelitian, Bimbingan Karya Ilmiah, dan Instrumen Penelitian memegang urgensi dalam keberhasilan penyusunan skripsi mahasiswa.
"Metodologi penelitian untuk bisa menyusun Bab tiga skripsi, dan mampu mencari serta menentukan teknik analisis yang tepat dan sesuai dengan judul skripsinya," ucap Nur Laily.
Sementara itu, Bimbingan Karya Ilmiah juga membantu mahasiswa menguasai pola sistematika penulisan skripsi.
Mulai dari Bab 1 Pendahuluan hinggan Bab 5 Penutup.
"Bimbingan Karya Ilmiah, mata kuliah yang dapat menunjang keilmuan mahasiswa tentang teknik penulisan karya ilmiah/skripsi yang tepat,"
Tak hanya soal sistematika, mata kuliah ini juga berguna untuk membantu mahasiswa dalam menentukan bahasa Indonesia yang baku, ketepatan dalam menggunakan footnote dan daftar pustaka.
"Juga menunjang mahasiswa dari segi bahasa Indonesia yang benar, penentuan footnote, dan sebagainya," tambahnya.
Adapun Instrumen Penelitian melatih mahasiswa menyusun alat pengumpulan data, seperti pedoman wawancara, angket, dan kuesioner.
Validitas dan Reabilitas instrumen pun menjadi aspek penting yang diajarkan.
"Instrumen Penelitian, mata kuliah ini menunjang mahasiswa menyusun pedoman wawancara, kuesioner, serta angket yang baik dan benar. Terakhir, menjadikan validitas instrumen yang kuat," pungkas Nur Laily di akhir sesi wawancara bersama anggota Persmarhalah.
Penulis : Alief Hafidzt Aulia
Posting Komentar untuk "Potret Tantangan Mahasiswa di Penghujung Studi: "Mulai Dari Bingung Judul Hingga Tekanan Finansial""